Perjalananke Aspendos dari Antalya memakai bus antarkota dengan durasi sejam, namun bus antar kota hanya sampai di distrik Serik. Dari Serik, kami naik DolmuĹź (Minibus tradisional Turki) ke kota kuno Aspendos. Atmosfir perjalanan ke sana menyenangkan. Sepanjang jalan disuguhi pemandangan kebun Zaytun dan buah Delima merah.
NAIKTURKISH KE EROPA - Hola! Bertemu lagi di RabuNgetrip, cerita dan sharing pengalaman tentang Traveling yang saya tulis setiap hari Rabu. Kali ini, saya mau berbagi tentang pengalaman pertama saya naik Turkish Airlines. Kebetulan, saya belum pernah menulis tentang pengalaman naik maskapai penerbangan saat traveling.
Persiapanyang matang adalah hal terbaik yang bisa dan harus Anda lakukan sebelum ke Rusia. Ada beberapa hal penting yang harus Anda perhatikan, mulai dari anggaran perjalanan, visa, waktu berkunjungan (soal musim, karena ini akan berpengaruh pada harga tiket pesawat dan lebih dari itu: suhu udara di Rusia), rencana wisata selama di Rusia, dan
Perjalananselama 13 jam 30 menit dari Singapura ke Dusseldorf pun menjadi tidak terasa, berkat tidur nyaman selama di pesawat. Saat bangun, badan sudah segar dan siap beraktivitas menjelajahi Dusseldorf.
IstanbulTurki merupakan Negara destinasi wisata bagi banyak orang dari berbagai Negara di Dunia termasuk Indonesia. Sejak banyak tayangnya serial drama Turki di Indonesia seperti Elif,Cansu Hazal dan Abad Kejayaan membuat Turis asal Indonesia semakin banyak datang ke negeri dua benua ini.
Jarakpengiriman, makin jauh tujuan paket, ongkos kirimnya makin mahal. Misalnya berat paket yang akan dikirim dari INDONESIA ke TURKEY adalah 3500 Gram (3,5 Kg) dengan dimensi panjang lebar tinggi 30x20x20 silahkan datang ke agen atau cabang Expedito Express International Terdekat.
AeVJxg. – Bulan puasa di Indonesia selalu ditandai dengan mulai munculnya banyak penjual takjil di tepi jalan. Pada dini hari, masjid-masjid mengajak umat Muslim untuk bangun untuk melakukan sahur. Kemudian mulai pukul WIB, orang-orang sudah mengenakan mukena dan sarung kemudian berjalan kaki ke masjid untuk apakah suasana bulan Ramadhan di Indonesia sama dengan di negara lain seperti Turki selama pandemi Covid-19? Atau mungkin ada yang berbeda? Baca juga 4 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Berwisata ke Turki untuk Pemula Dalam Instagram Live “Turknesian Talks! Berbagi Cerita Puasa Saat Pandemi di Turki” di akun Instagram turknesia pada Minggu 2/5/2021, para pelajar Indonesia di Turki menceritakan pengalaman mereka menikmati bulan puasa di sana. Salah satunya adalah Egis Putra Habsyi, pelajar dari Kahramanmaras Sutcu Imam University yang menceritakan bahwa masjid-masjid di sana meniadakan kegiatan tarawih untuk mencegah kerumunan. “Selama puasa di sini, sekarang tarawih cuma bisa di rumah saja karena di Turki sendiri, masjid tidak dibuka untuk tarawih,” tuturnya. Ada juga Shafanida Mardhani, pelajar dari Erciyes University yang mengatakan bahwa pengetatan lockdown baru-baru ini tidak memungkinkan orang-orang pergi keluar rumah. Baca juga Turki dan Arab Saudi Diprediksi Jadi Destinasi Outbound Warga Indonesia “Kecuali untuk yang penting, misalnya mau ambil uang ya boleh. Kalau yag lainnya, ada polisi yang lewat-lewat untuk jaga-jaga,” jelas dia. Sementara itu, Fakhri Ziyad Mubarok yang merupakan pelajar dari Ankara Yildirim Beyazit University menuturkan bahwa banyak toko yang mengadakan diskon besar-besaran sebelum lockdown diperketat. “Sebelum lockdown, toko-toko gitu adakan diskon besar. Orang-orang nyari kesempatan sebelum lockdown harus beli baju untuk lebaran. Tapi ketika lockdown emang benar sepi banget,” ucapnya. Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut perbedaan puasa di Turki dan di Indonesia selama pandemi Covid-19 yang rangkum, Senin 3/5/2021. Baca juga Sejarah Masjid Biru Turki, Sudah Ada sejak Tahun 1600-an Perlu dicatat bahwa beberapa hal yang dipaparkan di bawah adalah pengalaman selama pandemi. Ada kemungkinan pengalaman di bawah juga dialami pelajar Indonesia lain yang sudah ada di Turki sebelum pandemi 1. Durasi puasa yang lebih lama Ziyad mengatakan, durasi puasa yang lebih lama jika dibandingkan dengan saat di Indonesia adalah sesuatu yang membuatnya kaget selama berada di Turki. “Bisa dibilang, kalau di Turki sampai 15-16 jam sedangkan di Indonesia 12-13 jam. Mungkin di Turki karena mau jelang musim panas jadi siangnya agak panjang,” tuturnya. Kendati demikian, durasi puasa yang lebih lama memang sudah terjadi bahkan sejak lama sebelum pandemi karena faktor garis lintang yang memengaruhi kedudukan matahari pada setiap kota dan negara. 2. Tidak ada kegiatan tarawih di masjid Egis mengatakan bahwa masjid-masjid di sana meniadakan kegiatan tarawih. Meski begitu, mereka tetap dibuka untuk kegiatan shalat Jumat. Hal tersebut membuat Egis, Shafanida, dan Zayid tarawih di rumah masing-masing bersama teman-teman mreka. Namun, walau tarawih tidak dilakukan di masjid, Zayid tetap berkunjung untuk masjid saat dzuhur atau ashar. Baca juga Askida Ekmek di Turki, Tradisi Berbagi Roti Gratis dalam Diam “Tapi kalau untuk maghrib dan isya di rumah, plus tarawih sama teman saya. Turki sama Indonesia punya kesamaan, kayak mayoritas Islam dan banyak masjid,” jelas dia. 3. Tidak ada penjual takjil Mayra Najmifajri Safira, pelajar di Ankara Yildirim Beyazit University, mengatakan bahwa dia tidak menemukan penjual takjil selama berada di Turki. LOTULUNG Ilustrasi Takjil puasa. “Di Indonesia bisa sambil ngabuburit beli takjil. Kalau di sini enggak ada. Mau enggak mau harus bikin sendiri,” ujar dia. Ziyad juga mengatakan hal yang sama. Namun, menurutnya hal tersebut mungkin karena saat ini sedang pandemi. 4. Tempat makan tutup serentak dan hanya jual menu takeaway Selama kuliah di Turki selama 6-7 bulan, Egis mengatakan bahwa pandemi Covid-19 dan pengetatan lockdown beberapa waktu belakangan membuat tempat makan secara serentak tutup lebih awal. Jika buka pun mereka hanya menjual makanan untuk takeaway. Selain itu menurut Egis, beberapa makanan di Turki memiliki harga yang cukup juga Tradisi Unik di Turki, Beri Belanjaan di Keranjang Gantung untuk Menolong Lansia Dengan alternatif masak sendiri dengan mengolah bumbu dan bahanan makanan mentah, cara ini cukup menghemat pengeluaran selama berkuliah di sana. Hal yang sama juga dilakukan oleh Shafanida dan Ziyad bersama teman-teman mereka. 5. Lockdown diperketat, orang-orang sulit pergi keluar rumah Shafanida mengatakan, salah satu faktor dari sepinya suasana bulan puasa di Turki adalah lockdown yang diperketat. “Di Turki lebih sepi mungking karena lockdown. Padahal kita Shafanida dan teman-temannya berencana buka bersama dan shalat Ied ramai-ramai, cuma karena lockdown terus ketat banget, jadi enggak bisa,” ujar dia. Sebelum lockdown yang lebih ketat diterapkan, meski pandemi masih berlangsung, Shafanida menuturkan bahwa orang-orang masih bisa nongkrong di kafe atau tempat makan lainnya. Baca juga Tak Cuma Istanbul, 4 Kota di Turki untuk Destinasi Wisata Namun, sejak lockdown diperketat, keluar rumah untuk kegiatan non-esensial pun benar-benar dilarang. “Kecuali untuk yang penting, misalnya mau ambil uang ya boleh. Kalau yang lainnya, ada polisi yang lewat-lewat untuk jaga-jaga,” jelasnya. 6. Sempat ada diskon besar-besaran untuk baju lebaran Ziyad mengatakan bahwa sebelum lockdown diperketat, banyak toko di dekat tempat tinggalnya mengadakan diskon besar-besaran. Akibat diskon besar-besaran tersebut, menurut pantauan Ziyad, sempat terjadi antrean pembayaran hingga ke luar toko. 7. Dilarang keluar rumah selama periode isolasi mandiri Pada awal bulan Ramadhan, Shafanida mengatakan bahwa dia dan teman-temannya di rumah terpaksa harus melakukan isolasi mandiri karena salah satu dari mereka dinyatakan positif Covid-19. Shafanida mengatakan bahwa pada saat itu dia dibantu oleh tim Turknesia saat ke rumah sakit. Di sana, mereka dan teman-teman satu rumah disuruh tes swab. Turknesia atau Turknesia Edu Foundation merupakan lembaga pendidikan pra-universitas untuk menyiapkan masyarakat Indonesia mengemban pendidikan di Turki. REUTERS/MURAD SEZER Dalam foto yang diambil pada 2 Juli 2020, nampak Gli Si Kucing berada di Hagia Sophia, Istanbul, Turki. “Tiba-tiba dapat SMS temanku kena Covid-19. Selama puasa minggu pertama isolasi mandiri. Kita sendiri kalau ngobrol tetap, tapi jaga jarak. Kita lebih aktifnya ngobrol di grup WhatsApp,” jelas dia. Lebih lanjut, saat berada di rumah dan di luar kamar masing-masing, Shafanida dan teman-temannya kerap memakai masker. “Rumah benar-benar kayak mati gitu. Gelap semua, tidak ada yang keluar. Saling jaga diri,” tutur Shafanida. Baca juga 5 Fakta Menarik Bangunan Ikonik Turki Hagia Sophia Jika periode isolasi mandiri selesai, dia mengucapkan, mereka tidak perlu tes swab dan dapat langsung pergi. Misalnya seperti ke luar rumah untuk mengambil uang. Apabila belum melewati 10 hari dan mereka keluar rumah, mereka akan ketawan karena ada aplikasi kesehatan dan kode yang diberikan untuk pemantauan. “Contohnya kalau keluar, padahal enggak boleh keluar, bisa ditangkap polisi. Langsung terdeteksi,” ujar Shafanida. 8. Ada pembagian makanan gratis Egis mengatakan, dia sempat mendapat makanan gratis dari ibu-ibu sesama warga negara Indonesia WNI. “Kita Egis dan teman-temannya selain bikin makanan untuk buka puasa, kadang dapat takjil dari ibu-ibu WNI di sini yang menikah sama orang Turki. Kebetulan kita sering main ke sana,” ujarnya. Sama halnya dengan Egis, Ziyad juga mendapat makanan buka puasa secara gratis meski bukan dari ibu-ibu WNI. Baca juga Pengalaman Puasa di Turki, Dikarantina karena Teman Tertular Covid-19 “Pengalaman menarik ketika ada organisasi yang mengirim iftar gratis. Kita cuma isi formulir nama, butuh berapa banyak makanan, dan untuk hari apa saja,” ujarnya dalam kesempatan yang sama. Tidak hanya itu, Ziyad juga sempat mendapat makanan gratis dari tetangga-tetangga di sana yang mendadak mengetuk pintu rumahnya. Bahkan, saat pergi ke sebuah warung untuk beli minuman, dia pernah diberi roti gratis oleh pemilik warung. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Jakarta, CNBC Indonesia - Kota Cappadocia di Turki tengah ramai diperbincangkan warganet. Hal tersebut karena kota tujuan wisata ini sering disebut di serial Layangan Putus yang dibintangi Putri Marino dan Reza agen perjalanan wisata menawarkan paket wisata ke kota "Cerobong Peri" ini mulai dari harga Rp 9 juta untuk wisata selama satu pekan di musim dingin kali ini. Harga tersebut sudah termasuk tiket PP Jakarta - Istanbul, penginapan, makan sesuai program, tiket masuk wisata, transport, pemandu wisata dan pemandu lokal. Selain Ibu Kota Istanbul, wisatawan juga bisa mengunjungi Pamukkale, Konya, Cappadocia dan juga agen perjalanan yang menawarkan harga paket mulai Rp 12 juta untuk 10 hari wisata di Turki. Namun jika ingin menikmati wahana balon udara, maka Anda harus siap merogoh kocek mulai dari Rp3 jutaan per orang. Jika memang berencana menaiki balon udara, disarankan datang pada musim panas untuk mendapatkan pengalaman terbaik. Bicara visa, tidak lama lagi pemerintah Turki segera memberlakukan bebas visa bagi wisatawan Indonesia. Jadi, Anda tidak perlu repot-repot lagi membuat permohonan visa sebelum terbang ke Turki. Dengan demikian, wisatawan hanya perlu menunjukkan bukti sudah menerima vaksin dosis lengkap dan hasil negatif COVID-19 berdasarkan pemeriksaan PCR atau merupakan kawasan kuno dan bersejarah yang menjadi salah satu tempat wisata populer di Turki. Berada di Provinsi Nevsehir atau sekitar 200 mil di selatan ibu kota Turki, Ankara, Cappadocia menyimpan misteri sejarah dan pemandangan alam yang memukau. Cappadocia sendiri berarti tanah kuda yang indah. Sebab, sejak berabad-abad lalu, kuda liar telah berkeliaran di wilayah tersebut. [GambasVideo CNBC] Artikel Selanjutnya Indah dan Uniknya Kota Bawah Tanah Cappadocia Turki hsy/hsy
JAKARTA — Turkish Airlines segera melayani kembali penerbangan ke Indonesia yang ditangguhkan sejak 20 Maret karena virus corona yang baru atau berita Anadolu, Minggu 5/7/2020 melaporkan bahwa Turkish Airlines akan melanjutkan kembali rute ke Indonesia dengan dua penerbangan per penerbangan Turki itu akan melakukan penerbangan terjadwal pertama antara Jakarta dan Istanbul pada pukul waktu setempat. Namun, masakapai itu tidak mengumumkan kapan penerbangan Bali akan menggunakan jasa Turkish Airlines, menurut pihak berwenang Indonesia, penumpang harus menjalani tes diagnosis Covid-19 cepat 3 hari sebelum penerbangan atau tes polymerase chain reaction 7 hari sebelum Airlines melakukan penerbangan khusus 18 Juni ke Indonesia untuk mengevakuasi warga Turki di tengahBaca JugaBandara Internasional I Gusti Ngurah Rai - Bali Sambut Inaugural Flight Turkish AirlinesKondisi Sulit, Maskapai Filipina Minta Stimulus PemerintahBerdasarkan catatan Bisnis, Turkish Airlines mengawali rute baru penerbangan dari Bandara Istanbul dan Ngurah Rai pada 17/7/ perdana pesawat Boeing 787-9 itu dari Turki pukul dini hari waktu setempat pada hari yang sama dan tiba di Bali pukul Turkish Airlines yang menempuh jarak sekitar km tercatat sebagai penerbangan jarak jauh yang dilayani Bandara Ngurah ini menegaskan bahwa secara infrastruktur Bandara Ngurah Rai mampu melayani pesawat berbadan lebar dengan jarak tempuh Ngurah Rai pernah melayani penerbangan langsung maskapai asal Rusia, Aeroflot-Rossiya yang melayani rute Moskow–Denpasar, dan penerbangan Garuda Indonesia rute London–Denpasar yang keduanya memakai pesawat jenis Boeing 777-300ER. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Konten Premium Nikmati Konten Premium Untuk Informasi Yang Lebih Dalam
Berapa jam perjalanan dari Indonesia ke Turki biasanya akan ditanyakan oleh penumpang akan kebutuhan informasi. Dalam menuju ke negara Turki pastinya akan ditempuh menggunakan pesawat terbang dan penerbangan tersebut memiliki durasi waktu yang harus ditempuh oleh maskapai yang digunakan. Selain itu juga harus mengetahui informasi terkait tiket yang nantinya akan dibutuhkan untuk penerbangan dari Indonesia ke Turki. Di Indonesia sendiri terdapat beberapa maskapai penerbangan yang bisa dipilih dengan tujuan Turki dan biasanya akan transit pada beberapa kota di sebuah negara lain. Berapa Jam Perjalanan Dari Indonesia Ke TurkiKetentuan Rute Penerbangan PesawatJarak Dari Indonesia Ke TurkiHarga Tiket Pesawat Dari Indonesia Ke TurkiKebutuhan Visa Untuk Ke Turki Lamanya waktu perjalanan dari Indonesia ke Turki memang cukup membutuhkan waktu. Maka dari itu penting untuk mengetahui informasi terkait waktu tempuh untuk melakukan perjalanan dari Indonesia ke Turki pada maskapai penerbangan yang bersangkutan. Waktu tempuh biasanya juga dipengaruhi oleh jadwal keberangkatan dari Indonesia serta waktu transit di kota sebuah negara pada maskapai penerbangan tersebut. Berikut berapa jam perjalanan dari Indonesia ke Turki yang bisa diketahui Berapa jam waktu yang dibutuhkan untuk perjalanan dari Indonesia ke Turki dengan keberangkatan dari Jakarta akan membutuhkan waktu sekitar 11 jam 55 non stop penerbangan dengan pemberhentian di satu kota. Berapa jam waktu yang dibutuhkan untuk perjalanan dari Indonesia ke Turki dengan keberangkatan dari Denpasar akan membutuhkan waktu sekitar 15 jam 40 menit lebih dengan satu penerbangan saja dan tiga pemberhentian Berapa jam waktu yang dibutuhkan untuk perjalanan dari Indonesia ke Turki dengan keberangkatan dari Medan akan membutuhkan waktu sekitar 1 hari 7 jam dengan satu penerbangan saja dan satu pemberhentian. Berapa jam perjalanan dari Indonesia ke Turki dengan keberangkatan dari Surabaya akan membutuhkan waktu sekitar 20 jam 40 menit dengan satu penerbangan saja dan satu pemberhentian. Berapa jam waktu yang dibutuhkan untuk perjalanan dari Indonesia ke Turki dengan keberangkatan dari Jambi akan membutuhkan waktu sekitar satu hari 22 jam dengan satu penerbangan saja dan satu pemberhentian. Ketentuan Rute Penerbangan Pesawat Informasi terkait berapa jam perjalanan dari Indonesia ke Turki memang sangat dibutuhkan oleh setiap penumpang yang ingin melakukan perjalanan cukup jauh, hal ini berfungsi guna mengetahui waktu keberangkatan dan kedatangan di negara tujuan. Pada ketentuan undang-undang RI nomor 1 tahun 2009 tentang penerbangan, penerbangan adalah salah satu bagian dari sistem transportasi nasional yang mempunyai karakteristik mampu bergerak dalam waktu cepat, menggunakan teknologi tinggi, padat modal, manajemen yang andal serta memerlukan jaminan keselamatan dan keamanan yang optimal, perlu dikembangkan potensi dan peranannya yang efektif dan efisien, serta membantu terciptanya pola distribusi nasional yang mantap dan dinamis. Sementara itu untuk rute penerbangan yang digunakan oleh setiap maskapai yaitu lintasan pesawat udara yang dilakukan dari bandar udara menuju ke bandar udara tujuan dengan melalui jalur penerbangan yang sudah ditetapkan. Dengan demikian setiap maskapai penerbangan tentunya memiliki jalur tersendiri karena pada setiapnya juga mempunyai kota transit yang bisa digunakan. Lihat Juga Video Mudahnya Kirim Uang dengan Transfez ke Lebih dari 50 Negara Jarak Dari Indonesia Ke Turki Pada sebuah perjalanan panjang tentunya tidak hanya mengetahui informasi terkait berapa jam perjalanan dari Indonesia ke Turki saja. Dalam hal ini juga penting untuk mengetahui seberapa jauh kira-kira jarak antara Indonesia dengan negara Turki sebagai negara yang berada di dua benua yaitu Asia dan Eropa. Jarak antara Indonesia dan Turki sekitar 9670 km dan memiliki rute paling populer yakni keberangkatan dari Jakarta menuju ke Istanbul Turki dengan rata-rata waktu yang dibutuhkan pada penerbangan kisaran 11 jam 55 menit. Jarak yang cukup jauh antara dua negara ini memang tidak heran jika waktu yang dibutuhkan untuk perjalanan meskipun menggunakan maskapai penerbangan cukup lama. Baca Juga Artikel Tentang Bisnis Lainnya dari Transfez Bisnis Jasa Desain Grafis Bisnis Jasa Rias Bisnis Jasa Rental Motor Bisnis Jasa Daur Ulang Bisnis Jasa Instalasi Listrik Harga Tiket Pesawat Dari Indonesia Ke Turki Dalam beberapa hal, banyak orang yang membutuhkan informasi terkait harga tiket pesawat dengan perjalanan dari Indonesia menuju ke negara Turki. Setiap maskapai penerbangan menawarkan harga tiket yang berbeda-beda sehingga kamu bisa memilih salah satu maskapai penerbangan yang memang tidak menawarkan harga terlalu tinggi. Pastikan kamu juga langsung membeli tiket pulang pergi sehingga tidak bingung ketika akan pulang dari negara Turki karena masalah kehabisan tiket. Berikut inilah referensi harga tiket pesawat dengan keberangkatan dari Jakarta menuju ke Istanbul Turki Harga tiket untuk pulang pergi yang paling murah pada beberapa maskapai penerbangan yang ada di Indonesia dengan harga 9,2 jutaan. Selain itu untuk tarif lain yang menggunakan rute perjalanan dari Jakarta menuju ke Istanbul Turki menawarkan harga penerbangan langsung yang paling murah yaitu kisaran di angka 5,3 jutaan. Sementara itu untuk jenis penerbangan yang menggunakan rute dari Jakarta menuju ke Istanbul Turki di saat musim sepi pengunjung seperti halnya di bulan September maka biasanya maskapai penerbangan menawarkan harga tiket pada tarif kisaran 4,5 jutaan. Akan tetapi untuk biaya tarif yang akan dibutuhkan ketika musim ramai pengunjung kisaran di bulan April biasanya maskapai penerbangan akan menawarkan harga tiket pada angka 1,7 jutaan. Kebutuhan Visa Untuk Ke Turki Pemerintah Turki memiliki kebijakan baru yang telah dikeluarkan pada akhir tahun 2021 yang menyatakan bahwasanya isi dari kebijakan baru tersebut berupa peraturan terkait bebas visa untuk warga negara Indonesia ketika ingin bepergian mengunjungi negara Turki. Hal ini tentunya memberikan keuntungan tersendiri bagi warga negara Indonesia yang ingin kunjungan ke negara Turki untuk tujuan berbisnis, pekerjaan atau hanya sekedar liburan. Dengan demikian warga negara Indonesia juga bebas untuk datang ke negara dengan bebas Visa dan menyesuaikan peraturan yang ada dari negara tersebut. Pada beberapa negara bebas visa biasanya memiliki peraturan khusus untuk bandara keberangkatan dan kedatangan di negara Turki itu sendiri yang perlu ditaati oleh semua orang sebagai warga negara yang memiliki kerjasama khusus untuk mendapatkan bebas visa. Download Aplikasi Transfez Aplikasi Transfez bisa bantuin kamu untuk transfer uang ke luar negeri dengan lebih cepat, hemat, dan efisien. Transfez Bisnis juga bisa bantuin bisnis kamu dalam melakukan transaksi ke luar negeri loh. Untuk kamu yang ingin mengirim uang ke sanak saudara yang berada di luar negeri karena sedang menjalankan pendidikan, bekerja, ataupun traveling, Transfez akan siap membantu. Aplikasi ini tersedia di Android dan juga iOs. Download sekarang! Ă‚ Demikianlah beberapa uraian terkait berapa jam perjalanan dari Indonesia ke Turki dengan menggunakan kebijakan baru peraturan bebas Visa. Jarak antara Indonesia ke Turki cukup jauh sehingga tidak heran jika banyak maskapai penerbangan yang menggunakan sistem transit terlebih dahulu.
detikTravel Community - Turki punya banyak atraksi menarik untuk wisatawan. Buat kamu yang mau liburan ke Turki selama seminggu, bisa intip itinerary berikut merupakan negara yang memiliki keindahan yang selalu diidamkan para wisatawan. Pemandangannya serta bangunan-bangunan bersejarahnya menarik perhatian traveler traveling pertama saya terjadi sekitar beberapa bulan yang lalu. Pertama, karena saya traveling ke luar negeri yang jaraknya terjauh dari yang pernah saya kunjungi. Perjalanan 15 jam via udara, belum ditambah transit. Turki, negara tujuan saya traveling tanpa kenal siapapun karena cuti suami habis untuk umroh di awal tahun. Sehingga saya memilih ikut tour and travel dengan harapan akan ada banyak teman baru. Saya juga memilih wisata halal agar lebih nyaman selama di sana. Walaupun Turki adalah negara dengan 90% mayoritas muslim, tetapi Turki pernah menjadi pusat kerajaan Romawi, Yunani, dan Kristen. Oleh karena itu, banyak tour and travel yang menawarkan destinasi ke spot-spot religi berbagai agama dan saya traveling ke negara muslim Eropa yang mempunyai sejarah dahsyat tentang kejayaan Islam di masa lampau. Sungguh, traveling ke Turki merupakan bagian dari dream destination. Negara ketiga yang ingin saya kunjungi setelah saya traveling dalam keadaan hamil 2 bulan. Sebuah kondisi yang tidak disengaja dan tidak disangka-sangka. Saat mendaftar wisata Turki, saya belum hamil. Begitu akan berangkat, ternyata saya sudah positif hamil 6 minggu. Saya tetap bersyukur meski mual muntah dan masuk angin mendera selama di ke Turki pernah saya tulis di sini. Kali ini, saya ingin bercerita lebih detail mengenai rencana perjalanan selama 10 hari di Turki. Total perjalanan 2 hari pulang-pergi sehingga dapat disimpulkan waktu efektif di Turki adalah 8 8 hari, saya dan teman-teman tour and travel berkeliling ke 7 kota yaitu Istanbul, Bursa, Kusadasi, Pamukkale, Konya, Cappadocia, dan Ankara. Ketujuh kota ini tidak semuanya berdekatan. Ada jarak antar kota memakan waktu 4-6 jam menggunakan bus. Saya akan berbagi pengalaman unik dan seru yang merupakan highlight dari 7 kota tersebut. Dimulai dari Istanbul, mantan ibukota tak banyak yang tahu bahwa Istanbul berada di antara dua benua yaitu Asia dan Eropa. Keduanya dipisah oleh jembatan di bagian darat, atau Selat Bosphorus di bagian lautnya. Laut Marmara berada di Turki sisi Asia. Sedangkan Laut Hitam berada di Turki sisi Istanbul merupakan ibukota Turki, hingga kemudian berpindah ke Ankara. Mirip-mirip dengan New York dan Washington. Saya dan rombongan sampai di bandara Turki pada siang hari dan kami langsung bertolak ke Blue makan siang terlebih dahulu di restoran lokal. Pertama kalinya saya menyantap hidangan khas Turki yang terdiri dari makanan pembuka, makanan utama dan penutup. Appetizernya yaitu salad sayur dengan topping minyak zaitun, pomegranat dan lemon sehingga terasa segar. Selanjutnya, terhidang roti tawar agak keras yang harus dicelup sup terlebih utamanya adalah daging ayam panggang yang disajikan bersama nasi. Lalu, penutupnya adalah buah-buahan seperti potongan apel dan jeruk yang dihidangkan di piring. Yang membuat rindu dengan Indonesia adalah teh hangat. Apalagi cuaca Turki masih dingin. Air mineral terasa seperti air makan, kami jalan kaki ke Blue Mosque atau sering disebut sebagai Masjid Sultan Amet. Masjid ini adalah pusat keagamaan abad ke-16 dan satu-satunya masjid di Istanbul dengan 6 menara. Kami masuk ke dalam masjid dan salat di sana. Masjid tersebut luar biasa menurut saya, bagian dalam masjid juga dilanjutkan dengan berjalan kaki hingga melewati Hagia Sofia, tapi tidak masuk. Tur Hagia Sofia akan dilangsungkan di hari terakhir ketika kembali lagi ke Istanbul. Sebagai gantinya, tour guide mengajak kami berkeliling kawasan sekitar Blue Mosque dimana terdapat Obelisk, dan sumur kuno zaman itu, kami menuju ke restoran dengan pemandangan Selat Bosphorus di malam hari. Makan malam di samping Laut Marmara begitu memesona. Lauk yang dihidangkan adalah ikan dengan bumbu minimalis. Malam itu, kami menginap di saya dan rombongan bertolak ke Bursa, yakni kota yang berada di ketinggian, sehingga udara cenderung dingin. Persis Kota Malang di Indonesia. Kami mengunjungi Grand Mosque Ulu Cami, masjid terbesar dengan seni arsitektur khas Selcuk Turki yang melambangkan masa kejayaan Kerajaan Ottoman. Saya sempat salat di masjid dengan 40 kubah tersebut. Sekeliling masjid terdapat taman dengan air mancur yang menyegarkan. Selain itu juga terdapat para penjual souvenir masjid, kami menuju Turkish Delight Factory untuk mencicipi kudapan khas Turki yang terbuat dari campuran buah dan gelatin yang merupakan oleh-oleh khas Turki. Setelah makan siang di restoran lokal, kami melanjutkan perjalanan ke Green Mosque & Green Tomb Yesil Cami, masjid yang di bangun oleh Sultan Mehmet I tahun 1424. Masjid ini dinamakan Green Mosque karena menggunakan keramik berwarna hijau di dalamnya. Indah berada di Green Mosque, saya dan rombongan bertemu dengan imam masjid. Ia menanyakan apakah kami musafir atau bukan. Ketika kami menjawab iya, ia meminta doa dan memimpin doa bersama kami. Menurutnya, doa musafir jauh dari masjid, terdapat Koza Han Silk Market yang merupakan pasar dan pusat perbelanjaan kain sutra khas Turki. Saya justru membeli syal hangat, pembatas buku dan hiasan dinding. Hari itu ditutup dengan perjalanan ke kota lain yaitu paling terkenal di Kusadasi adalahi Ephesus Ancient City, yaitu sebuah reruntuhan kota tua peninggalan Romawi Kuno yang namanya tersohor ke seantero dunia. Saya pribadi sangat tercengang melihat Ephesus. Kok bisa ya, zaman dahulu orang-orang Romawi membangun bangunan tinggi dan simetris dari bebatuan seperti marmer. Bagaimana caranya?Ephesus memang terkenal sebagai kota marmer. Letaknya yang dekat dengan Laut Marmara yang berarti banyak mengandung bahan marmer, menjadikannya mudah ditemukan di Ephesus. Para seniman Romawi mengubah bahan tersebut menjadi patung-patung nan Ephesus adalah kota Yunani, sehingga saya dan rombongan juga menemukan patung dewa-dewi Yunani di sini. Ada Dewa Arthemis yang merupakan dewa Ephesus yaitu dewa yang melambangkan kesuburan, dan kekayaan. Ada juga Dewa Nike, yang melambangkan victory atau juga melihat kemegahan Celcius Library. Perpustakaan terbesar di zamannya. Ada juga grand teater yang dapat menampung 25 ribu orang sehingga diperkirakan penduduk Ephesus adalah 4 kalinya yaitu 100 ribu orang. Wah, jumlah yang besar, bukan?Selanjutnya, kami diajak melihat fashion show di Leather Factory Showroom yang menampilkan produk kulit berkualitas tinggi yang dibuat di Turki. Secara harga lumayan, bernilai ratusan dolar. Topi kulit seharga 200 dolar, dan jaket kulit minimal 400 dolar. Sebuah harga yang belum terjangkau oleh makan siang, perjalanan dilanjutkan ke Pamukkale. Kami sampai di Pamukkale malam hari sehingga langsung makan malam dan menuju kamar untuk tidur. Paginya, beberapa orang di rombongan menaiki balon udara di Pamukkale, karena katanya balon udara sedang tidak diizinkan terbang di sendiri memilih untuk bersantai di hotel yang dinginnya sampai membuat tangan dan perut nyaris beku. Harga naik balon udaranya sangat mahal 230 USD atau sekitar Rp 3,2 juta rupiah. Sebenarnya sih saya sangat ingin. Tapi saya ingin naik balon udara di Cappadocia dan sayangnya saat itu uang saku saya mepet. Kalau naik hot air ballon, dapat dipastikan saya enggak bisa beli oleh-oleh, enggak bisa jajan para peserta balon udara kembali ke hotel, rombongan menuju Hierapolis Ancient City dan menjelajahi Cotton Castle. Tempat ini adalah sebuah situs warisan dunia, yang terbuat dari teras dan kolam putih yang menarik. Cotton Castle terbuat dari perairan panas berkapur yang mengalir menuruni Allah, indah sekali kolam putihnya. Seolah berada di hamparan salju, tetapi ketika kaki memasuki air, ternyata air hangat. Udara dingin yang menerpa jadi tidak terlalu terasa. Tapi hati-hati ketika melangkah di kolam. Karena kolam ini asli dari alam sehingga bagian dasarnya ada yang berlumut dan licin. Ada pula yang tajam penuh batuan kecil-kecil seperti karang. Intinya, sebagai peserta tur, kami saling bantu membantu. Berpegang tangan ketika akan Pamukkale, kami akan menuju Cappadocia dengan melewati kota Konya. Kabarnya, Konya adalah kota paling religius di Turki. Ternyata kota ini adalah tempat tinggal Maulana Jalaluddin dan rombongan mengunjungi Mevlana Museum. Sebuah museum yang menyimpan semua kisah dan catatan sejarah tentang Rumi, yang di Turki lebih terkenal dengan sebutan Mevlana. Museumnya cukup luas, dengan beberapa makam, pakaian dan sorban Rumi di dalam museum, serta ada jenggot Nabi Muhammad. Selain itu, ada juga patung-patung yang menggambarkan suasana santri yang belajar menari Sufi zaman dahulu. Mereka tidak hanya belajar menari tapi juga mengaji. Makna di balik tarian Sufi adalah kepasrahan sehingga hanya bisa dilakukan oleh santri yang sudah tingkat tinggi kepasrahannya. Tidak semua santri dapat lolos ke tahap belajar menari perjalanan dilanjutkan untuk photo-stop di Sultanhani Caravanserai atau Tepesidelik Caravanseray, yaitu tempat di mana para pedagang di masa lalu bertemu dan beristirahat memarkirkan kereta atau karavan mereka di tempat tersebut. Spot foto dengan latar gunung es sungguh memesona. Kami juga sempat membeli oleh-oleh di pusat suvenir di Sultanhani dilanjutkan ke Cappadocia, sampai di sana kami langsung makan malam dan beristirahat di hotel. Esok harinya setelah sarapan, saya dan rombongan dibawa menyusuri kawasan Underground City of Cardak yaitu kota bawah tanah berbatu seperti dalam kartun the di dalam Underground city ternyata cukup dingin. Rumah bawah tanah dibagi menjadi beberapa ruangan seperti dapur, ruang tamu, ruang penyimpanan ternak dan makanan, ruang ibadah, dan sebagainya. Zaman dahulu, mereka menggunakan rumah bawah tanah ketika bersembunyi dari musuh atau binatang melanjutkan perjalanan ke Goreme Valley, sebuah kota di Cappadocia sekaligus sebuah wilayah historis Turki, serta mengunjungi Hand Made Carpet Showroom yang merupakan pusat kerajinan karpet khas Turki. Harga karpet Turki ternyata lumayan. Perbedaan karpet Turki dengan karpet lain adalah pada ikatannya yang double sehingga lebih makan siang, saya dan rombongan menuju area photo-stop di Pasabag Valley, Pigeon Valley, dan Uchisar Castle, sebuah istana yang bentuknya seperti sarang tawon besar dengan lubang-lubang dan bendera Turki di puncaknya. Ada area di Cappadocia yang bentuk batu-batunya seperti jamur di Film Smurf, serta yang bentuknya cukup imajinatif, seperti unta dan sebagainya, menarik paginya, setelah sarapan di hotel, perjalanan dilanjutkan ke Ankara, Ibukota Turki. Pemberhentian pertama adalah Tuz Golu, danau air asin di Ankara. Danaunya seperti pantai dengan pasir yang putih. Pasir tersebut adalah garam yang dapat digunakan untuk kosmetik dan banyak manfaat makan siang, kami menuju Ataturk Mauseloum. Saya sempat kaget karena museumnya ramai sekali. Ternyata tempat ini digunakan sebagai persemayaman terakhir presiden pertama Turki yaitu Mustafa Kemal Pasha. Saat kami datang, sedang ada kunjungan dari tokoh Pakistan sehingga ia melakukan penghormatan ke makam penghormatannya dengan cara mengheningkan cipta selama kurang lebih 30 detik. Semua orang berdiri tanpa bersuara, diiringi alunan musik instrumental. Yang unik, penjaga-penjaga di museum Attaturk berdiri seperti patung, tanpa bergerak sama sekali. Mirip dengan penjaga istana di Inggris yang tersohor makan malam di rumah makan Indonesia dengan lauk sup, ayam goreng, mi goreng lengkap dengan kerupuk dan teh hangat. Lezat sekali. Semua kenyang dan bahagia, siap beristirahat di setelah sarapan, kami salat Jumat di Blue Mosque. Lalu dilanjutkan berkeliling ke Topkapi Palace yaitu sebuah museum istana dengan koleksi mewah seperti porselen, treasuries, yang merupakan lambang kejayaan masa Kesultanan Palace sangat luas. Ada bangunan khusus peralatan dapur, dan gedung khusus peralatan perang yang sangat megah. Terdapat juga museum terkait benda berharga umat muslim seperti kunci Ka'bah, kiswah Ka'bah karena dulu Ka'bah masuk dalam pemerintahan Ottoman. Saya juga sempat melihat tongkat Nabi Musa, pedang Khalid Bin Walid, pedang Ustman bin Affan dan Nabi Daud. Ada juga baju Fatimah, putri Nabi Muhammad. Lantunan Al Qur'an dibacakan sepanjang hari di museum tersebut. Masya Allah, kami menuju Hagia Sophia Museum. Seperti diketahui, Hagia Sofia ini pernah menjadi gereja, lalu menjadi masjid dan akhirnya menjadi museum. Ukiran dan lukisan dari dua agama terlihat di sini. Ada Bunda Maria, Yesus, dan ukiran Nabi Muhammad dan Allah berdampingan di Hagia Sofia. Arsitektur Hagia Sofia memang itu ditutup dengan berbelanja di Grand Bazaar yang merupakan pusat perbelanjaan tertua dan terbesar di Turki. Grand Bazar sungguh memanjakan naluri belanja perempuan. Aneka pernak pernik, perhiasan, pashmina, bahkan turkish delight terdapat di sini, serunya bisa ditawar. Sayang, kami hanya mendapat sedikit waktu saja. Lain kali kalau ke Istanbul dengan backpacker harus ke sini harinya adalah hari terkahir di Istanbul. Pagi-pagi sekali, kami harus sudah selesai packing dan menyelesaikan sarapan untuk bersiap ke Spice Bazar yang merupakan bazar besar yang menjual bumbu-bumbu dapur khas Turki dan Timur Tengah. Saya tidak turun karena memang tidak berniat membeli bumbu rombongan tour dibawa ke Emirgan Park yang merupakan puncak dari wisata Turki di Bulan April yaitu taman tulip yang terbesar dan terkenal di Turki. Masya Allah, niatnya merasakan kebesaran Ottoman di zamannya, saya mendapat bonus melihat bunga aneka warna bergerombol dengan elegan. Mulai dari tulip putih, merah muda, merah, kuning, oranye, ungu, hingga ada tulip yang warnanya gradasi lebih dari satu warna. Saya bahkan tidak tahu kalau bunga tulip berwarna - warni dan bentuk ketika kuncup dan mekar sama-sama Park cukup luas dan kami dilarang menginjak tanah tempat tulip tumbuh. Harapannya agar bunga tulip tidak ikut terinjak. Cukup banyak polisi taman yang berjaga dan mengingatkan untuk berfoto agak jauh dari lama setelah puas berkeliling Emirgan Park, kami beranjak menuju bus untuk segera ke Bandara International Istanbul-Sabiha Gokcen dan kembali ke tanah air dengan Qatar Airways. Makan siang dilakukan di bus. Begitu juga yang belum sempat salat dhuhur dan asar, dilaksanakan di bus. Perjalanan ke bandara cukup lama karena Istanbul macet seperti take-off di malam hari dan tiba di Istanbul Bandara Internasional Hamad Doha sekitar 5 jam kemudian waktu Qatar dini hari. Kami transit kurang lebih 7 jam, kemudian lanjut perjalanan dari Doha pukul waktu Doha dan tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta pukul 2215 WIB malam. Dengan kata lain, berada di pesawat hingga hampir 10 jam. Subhanallah, perjalanan yang panjang, bukan?Sesampainya di Bandara Soekarno Hatta, saya menuju hotel yang sudah dipesan. Esok harinya, barulah saya berangkat dengan pesawat ke Yogya. Jadi, masih ada satu malam untuk beristirahat dan tidak terburu-buru mengejar penerbangan berikutnya. Sementara itu, teman-teman rombongan yang asli Jabodetabek langsung menuju rumah perjalanan ke Turki adalah extraordinary traveling dari semua sisi. Saya tak menyangka cukup kuat bepergian jauh di saat hamil muda. Tanpa keluarga dan teman akrab yang menemani. Semua teman yang saya dapat baru kenal di perjalanan. Mereka sangat membantu dan baik, terutama ketika tahu kalau saya sedang hamil muda. Peserta tour kebanyakan justru pasangan suami istri yang berusia 60 tahun ke atas sehingga mereka paham benar bagaimana rasanya adalah kota berikutnya yang saya impikan. Sebenarnya saya mempunyai saudara yang tinggal di Dubai. Kakek saya asli orang Arab, dan beberapa keluarga jauh masih ada yang tinggal di Arab, termasuk Dubai. Oleh karena itu, jika saya berkesempatan untuk ke Dubai, saya akan bersilaturahmi ke akan saya lakukan berikutnya ketika di Dubai tentu saja melihat dengan mata kepala sendiri betapa megah dan canggihnya pariwisata Dubai. Saya akan ke Burj Khalifa dan melihat pemandangan Dubai dari atas dan menyaksikkan Dubai Fountain mendapat gelar sebagai air mancur paling besar di dunia. Luasnya kurang lebih 12 hektar dan dapat meluncurkan air hingga setinggi lima ratus kaki. Wow, luar biasa! Saya pernah melihat air mancur menari dan berwarna di belakang Menara Kembar Malaysia. Begitu juga di Jogja pernah ada air mancur yang seperti itu, tetapi yang setinggi Dubai Fountain jelas belum pernah tidak boleh terlewatkan tentu saja mengunjungi Palm Jumaerah atau sering disebut sebagai Palm Island. Tempat ini adalah pulau buatan yang unik dan lengkap fasilitasnya. Terdapat taman hiburan, pantai, akuarium, tempat olahraga air, dan lain-lain itu, saya penasaran dengan pantai di Dubai yaitu Pantai Jumeirah. Pantai ini membentang hingga 7 km dan terbagi menjadi 7 pantai yang tiap pantainya mempunyai keunikannya tersendiri. Pantai Jumeirah memang patut memiliki pasir yang putih dan air laut berwarna biru yang bening dan cantik. Di Indonesia memang banyak pantai berpasir putih. Makanya saya ingin melihat apa bedanya dengan Pantai pecinta bunga dan tanaman, saya akan berkunjung ke Miracle Garden di Dubailand. Miracle Garden merupakan taman yang di dalamnya terdapat beragam jenis tanaman yang didesain menjadi bentuk yang sangat cantik dan unik. Taman ini mempunyai berbagai tema seperti colorful peacocks, floral clock, butterfly park, dan aromatic garden. Keren, ya?Tempat wisata wajib berikutnya yang masuk list saya adalah Bastakia Quarter. Tempat ini dipenuhi bangunan dan gedung tua dengan arsitektur kuno. Sejak dulu saya memang menyukai keunikan bangunan kuno. Seolah kita terdampar ke masa itu, kota tua Bastakia Quarter mempunyai banyak musem, terutama di daerah Al Fahidi. Museum yang ingin saya datangi antara lain museum koin, museum kopi, museum perangko, dan museum lainnya. Seru sekali bisa berwisata ke museum, mengenal sejarah Dubai lebih dekat. Doakan semoga saya bisa ke Dubai ya.
jarak turki ke indonesia