KamusBahasa Indramayu. A JAWA KRAMA INDONESIA Adus siram mandi Ajang ambeng piring Aran nami/asma nama Arep ajeng mau Akeh kata banyak Awan rina siang Alas wana hutan Adoh tebih jauh Awak salira badan Ana wonten ada Antara antawis antara Asli sesupe asli Angel sesaha gembala Adi rayi adik Adol sadean jual Amba wiyar luas Ati manah hati Amit nuwun sewu permisi Ayo mangga silahkan Asu segawon
Bahasajawa yang sehari-hari kita gunakan dibagi menjadi bahasa jawa krama dan bahasa jawa ngoko. Bahasa jawa krama digunakan untuk kita jika berbicara dengan orang yang lebih tua, sedangkan bahasa jawa ngoko adalah kita gunakan saat berbicara dengan teman sebaya atau orang yang lebih muda dari kita.
3ZszjH. Translator Jawa adalah aplikasi translate bahasa jawa krama alus, krama lugu, ngoko, kramantara, wredha-krama dan krama pasar ke Bahasa Indonesia dan sebaliknya. Aplikasi ini sangat cocok buat anda yang kesusahan untuk translate bahasa jawa halus sehari hari, aplikasi ini memiliki 6 pilihan mode tingkatan yang bisa anda pilih, yaitu translate jawa indo, jawa ngoko, krama pasar, krama lugu kramantara, krama lugu wredha-krama dan krama alus atau krama inggil. Translate Bahasa Jawa Pilih mode translate, lalu ketik teksnya. Aplikasi ini dapat menjadi alternatif google translate bahasa jawa krama alus, karena saat ini google translate belum menyediakan fitur bahasa jawa krama alus / krama ngoko. Anda dapat dengan mudah menerjemahkan bahasa Indonesia ke bahasa jawa dan sebaliknya bahasa jawa ngoko ke bahasa Indonesia. Silahkan simak penjelasan bagaimana cara menggunakan translator bahasa jawa, lalu simak penjelasan terkait aplikasi translate bahasa jawa ini, sehingga anda dapat membedakan antara translate bahasa jawa kuno dan translate bahasa jawa baru. Petunjuk Penggunaan 1. Pilih Mode Translate Pilihan mode memudahkan anda untuk translate jawa indo dan sebaliknya, mode yang tersedia diantaranya Jawa ke Indonesia Indonesia ke Bahasa Jawa NgokoIndonesia ke Bahasa Jawa Krama AlusIndonesia ke Bahasa Jawa Kramantara LuguIndonesia ke Bahasa Jawa Wredha-krama LuguIndonesia ke Bahasa Jawa Krama Pasar Penjeselan lebih lanjut tentang perbedaan krama diatas, anda bisa scroll ke bagian bawah artikel. 2. Tuliskan Teks pada Area Input Silahkan ketik atau tuliskan kata apa saja pada area input, anda tidak perlu klik tombol untuk mendapatkan hasil translate, sehingga sangat memudahkan ada mendapatkan terjemahan. Pembagian Bahasa Jawa Bahasa jawa dibagi menjadi dua, diantaranya 1. Bahasa Jawa Lama Bahasa jawa lama atau krama lama dibagi lagi menjadi tiga, yaitu mudha krama, kramantara dan wredha krama. Mudha krama Mudha krama adalah bahasa jawa krama yang mencampurkan krama inggil dengan awalan dan akhiran krama. Contohnya seperti kata ganti orang kedua yaitu panjenengan atau sampeyan. Mudha krama biasanya digunakan ketika seseorang berbicara kepada orang yang lebih tua, seperti anak kepada orang tua, murid kepada guru, priyayi dengan sesama priyayi atau yang berpangkat lebih tinggi. Contoh penggunaan mudha krama seperti Panjenengan punapa karsa kula aturi dhahar ulam menda?Sampeyan punapa karsa pinarak ing griya kula? Kramantara Kramantara adalah bahasa jawa krama yang menggunakan kata awalan dan akhiran krama seperti dipun.., ..nipun dan ..kaken. Kramantara biasanya digunakan ketika berbicara dengan orang yang memiliki pangkat, kedudukan, sekolah, atau umur yang sama. Selain itu juga bisa digunakan untuk orang tua yang berbicara kepada orang yang lebih muda tanpa pangkat dan bukan saudara. Wredha-krama Wredha krama adalah bahasa jawa yang menggunakan awalan dan akhiran ngoko, diantaranya ko.., dak.., di.., ..mu, ..ku, ..ne dan ..kake. Wredha krama biasanya digunakan oleh orang tua yang berbicara kepada orang yang lebih muda. 2. Bahasa Jawa Baru Bahasa jawa baru yang saat ini populer dikalangan masyarakat jawa adalah bahasa jawa krama lugu dan jawa krama alus. Krama Lugu Krama lugu adalah bahasa yang awalan dan akhirannya berbentuk krama. Krama lugu memiliki kesamaan dengan kramantara dalam bahasa jawa lama. Krama Alus Krama alus adalah bahasa jawa yang awalan dan akhirnya berbentuk krama dengan campuran krama inggil dan krama andhap. Krama alus memiliki kesamaan dengan mudha krama yang lama. Tingkatan Bahasa Jawa Di dalam bahasa jawa, anda perlu tahu tingkatan bahasa jawa. Tingkatan bahasa jawa ini digunakan sesuai dengan siapa kita berbicara. Tingkatan bahasa jawa dibagi menjadi tiga, diantaranya 1. Ngoko Ngoko adalah tingkatan bahasa jawa yang menggunakan kata awalan dan akhiran ngoko. Contohnya seperti dak.., ko.., di… Sedangkan akhiran ngoko contohnya adalah ..ku, ..mu, ..ne, dan ..kake. Bahasa ngoko biasanya digunakan kepada orang yang sudah akrab atau dengan orang yang lebih muda, jadi buat anda yang sedang belajar bahasa jawa, hindari menggunakan bahasa ngoko untuk orang yang lebih tua atau jabatan lebih tinggi. Dalam bahasa ngoko, terdapat pula pembagian, yaitu ngoko lama dan ngoko baru. Namun saya hanya menggambil pembagian ngoko baru, sesuai dengan aplikasi translate bahasa jawa ini. Dalam ngoko baru, terdapat dua jenis, yaitu Ngoko lugu, yaitu bahasa ngoko yang kata awalan dan akhiran nya alus, yaitu bahasa ngoko yang dicampur dengan krama inggil atau krama andhap. 2. Madya Madya adalah tingkatan bahasa jawa yang terdapat dalam bahasa jawa versi lama. Tingkatan madya menggunakan kata madya yang awalan dan akhirannya ngoko. Saat ini madya seringkali dianggap seperti bahasa krama yang tidak alus dan tidak baku, maka dari itu madya sering disebut krama madya. Madya masih dibagi menjadi tiga jenis, diantaranya Madya ngoko, yaitu bahasa madya yang awalan dan akhirannya adalah krama, yaitu bahasa madya dan krama yang awalan dan akhirannya ngoko, seperti “Mang nedha sekul abrit”Madyantara, yaitu bahasa madya yang menggunakan kata madya, krama, krama inggil dan menggunakan awalan dan akhiran ngoko. 3. Krama Krama adalah tingkatan bahasa jawa yang menggunakan kata bahasa krama, tingkatan ini adalah tingkatan paling sopan untuk berbicara kepada yang lebih tua atau yang memiliki pangkat lebih tinggi. Awalan yang digunakan dalam bahasa krama adalah dipun.. dan akhirannya adalah ..nipun dan ..kaken. Saat ini krama sering kali dibagi hanya menjadi dua, yaitu krama lugu dan krama alus. Perbedaan Krama Lugu dan Krama Alus Krama Lugu adalah bahasa jawa sopan namun bukanlah yang paling sopan, krama lugu juga bisa disebut krama madya. Sedangkan Krama Alus adalah bahasa jawa yang paling sopan. Krama alus juga disebut krama inggil atau krama kromo. Krama lugu biasa dipakai untuk berbicara sopan dengan orang yang sederajat, namun tidak cocok buat berbicara dengan orang yang derajat nya lebih tinggi. Sedangkan krama alus biasanya digunakan untuk berbicara dengan orang yang derajatnya lebih tinggi, seperti guru, orang tua, atau pemimpin. Perbedaan Kosakata Krama Lugu dan Krama Alus Dibawah ini adalah tabel perbandingan kosakata ngoko, krama lugu dan krama alus. IndonesiaNgokoKrama LuguKrama AlusDengarKrunguMirengMidhangetIkutAnutTumutDherekBeliTukuTumbasMundhutMelihatNdelokNingaliMriksaniBenarBenerLeresKasinggihanDahuluBiyenRiyinRumiyinSayaAkuKulaDalemTinggiDhuwurInggilLuhurPunyaDuweGadhahKagunganMauArepAjengKersaMemberiAwehNyukaniMaringiOmonganCaturanWicantenNgendikaDudukLinggihLenggahPinarakLewatLiwatLangkungMiyosKelupaanKelalenKesupenKalimenganSakitLaraSakitGerahSembuhMariMantunDhanganJalanMlakuMlampahTindakMakanManganNedhaDhahar Contoh Kalimat Krama Lugu dan Krama Alus Dibawah ini contoh kalimat krama lugu dan krama alus dalam bahasa jawa. Krama Lugu Sampun jam sedasa budhe dereng tilemKula adus toya angetKula dipuntumbasaken buku bapakKula kesupen mboten nggarap prKula ningali TV, bapak sare wonten kamar Krama alus Soalipun angel sanget, kula mboten saged nggarapIbu kula ngunjuk es deganBapak mirsani bal-balanPakdhe remen dhahar tempeKula dipunpundhutaken buku bapak Sistem Penulisan Sistem penulisan bahasa jawa baru atau bahasa jawa moderen dibagi menjadi tiga, yaitu aksara jawa, abjad pegon dan alfabet latin. Aksara Jawa Aksara jawa adalah aksara yang memiliki rumpun brahma, merupakan turunan dari aksara pallawa lewat aksara kawi. Aksara jawa muncul pada abad 16 di era keemasan majapahit. Saat ini, mungkin banyak dari anda yang seringkali menjumpai penggunaan aksara jawa di daerah surakarta dan yogyakarta, seperti penggunaan untuk kalimat pendamping papan nama jalan dan papan informasi di tempat umum. Abjad Pegon Abdjad pegon adalah aksara jawa yang bersaudara dengan abjad jawi arab-melayu. Abjad pegon muncul ketika Islam masuk ke wilayah nusantara pada masa kerajaan. Abjad pegon mengadopsi huruf-huruf arab yang ditambah dengan huruf-huruf baru yang tidak ada dalam abjad arab. Pegon artinya “Menyimpang”, maksudnya bahasa jawa yang ditulis dengan abjad arab yang menyimpang dari yang seharusnya. Abjad pegon bisa digunakan dengan harakat atau tidak, pegon yang tidak berharakat disebut gundhil. *seseorang sedang belajar abjad pegon Sekarang, abjad pegon masih sering kita jumpai di pondok pesantren, karena masuk termasuk materi yang di ajarkan. Alfabet Latin Alfabit latin adalah alfabet yang saat ini populer digunakan dalam bahasa jawa. Latinisasi telah dilakukan sejak masa kolonialisme Belanda. Puncaknya, pada tahun 1993 terbit sebuah buku pedoman yang berjudul “Pedoman Penulisan Aksara Jawa” di Yogyakarta. Aksara Lain Aksara lain yang dikenal pernah digunakan dalam bahasa jawa adalah aksara kawi dan aksara nagari. Aksara ini ditemukan pada prasasti-prasasti dari abad ke hingga abad ke 16. Dialek Bahasa Jawa Dialek, logat atau pengucapan bahasa jawa dalam berberapa daerah bisa berbeda-beda tergantung daerahnya. Dialek dalam bahasa jawa menurut J. J. Ras profesor bahasa dan sastra jawa di universitas leiden dibagi menjadi tiga golongan, yaitu dialek tengah, dialek barat dan dialek timur. Dialek Tengah Dialek yang dituturkan pada wilayah tengah pulau jawa, diantaranya Madiun, Kediri, BlitarSurakarta, YogyakartaBlora, Rembang, PatiSemarang, Demak, Kudus, Jepara Dialek Barat Dialek yang dituturkan pada wilayah barat pulau jawa, diantaranya Tegal, Brebes, PekalonganIndramayu, CirebonBantenBanyumas, Bagelen Dialek Timur Dialek yang dituturkan pada wilayah timur pulau jawa, diantaranya BanyuwangiSurabaya, Malang, Pasuruan Sejarah Bahasa Jawa Dalam sejarahnya, bahasa jawa dibagi menjadi dua, yaitu bahasa jawa kuno dan bahasa jawa baru. Bahasa Jawa Kuno Penulisan dalam bahasa jawa kuno adalah adaptaasi dari aksara pallawa yang berasal dari India. Bahasa jawa kuno yang ada pada abad 9 hingga abad 15 lazimnya dituliskan dalam bentuk puisi berbait. Lebih dari 50% kosa kata dalam bahasa jawa kuno adalah serapan bahasa sansekerta, sisanya adalah serapan dari bahasa bahasa lain di nusantara. Bahasa jawa kuno saat ini sudah jarang digunakan, namun masih ada berberapa daerah yang menggunakan, seperti Bali untuk keperluan keagamaan. Bahasa Jawa Baru Bahasa jawa baru adalah literasi bahasa yang berkembang sejak abad 16, bahasa jawa baru muncul berbarengan dengan munculnya Islam di nusantara. Pada mulanya, bahasa jawa baru ini berkembang di pantai utara jawa, yang notabene masyarakatnya sudah beragam islam. Pada saat kerajaan mataram bangkit, banyak ragam tulisan bahasa jawa dari pesisir dibawa ke pedalaman. Kemudian bahasa jawa baru ini berkembang dan dilestarikan oleh penulis-penulis dari yogyakarta dan surakarta. Saat ini bahasa jawa baru telah menjadi bahasa yang populer digunakan di pulau jawa. Apakah Bahasa Jawa Resmi di Indonesia? Bahasa jawa adalah bahasa yang umum digunakan oleh masyarakat jawa, sebenarnya tidak perlu status hukum. Namun bahasa jawa diresmikan menjadi bahasa resmi di Yogyakarta berdasarkan perda DIY No. 2 tahun 2021. Selain itu pemerintah provinsi Jawa Tengah juga menetapkan hal serupa, namun tidak dengan lugas status resminya. Jadi siapa saja boleh menggunakan bahasa jawa dimana saja dan kapan saja. Kamus Bahasa Jawa Dibawah ini adalah kamus bahasa jawa indonesia yang ada dalam database kami, anda bisa mencari kosakata bahasa jawa yang anda perlukan. Tidak semua kosakata ada dalam kamus bahasa jawa dibawah ini, namun anda dapat menyampaikan kepada kami melalui kolom komentar kosakata bahasa jawa apa yang harus ditambahkan. Jawa Indonesia Dari penjelasan diatas, kami berharap anda dapat menggunakan aplikasi translator bahasa jawa ini untuk melakukan translate bahasa jawa ke indonesia sebagai alternatif google translate bahasa jawa. Tentu masih ada kekurangan pada aplikasi ini, kami berharap anda dapat memberikan masukan kepada kami dengan menuliskan pesan di kolom komentar dibawah. Semoga aplikasi terjemahan online bahasa jawa ini bermanfaat untuk anda semua.
Translate Bahasa Jawa Indramayu dapat di cari lewat artikel ini dengan gampang dan cepat. Baik untuk bahasa jawa krama, jawa lembut, jawa ngoko dan secara translate bahasa jawa ini kamu dapat secara mudah pahami dan berbicara sama orang jawa, atau untuk kepentingan evaluasi hanya masukkan kalimat dengan bahasa Indonesia, karena itu program translator Bahasa Jawa akan automatis men translate dalam Bahasa Jawa krama, alus, dan ngoko sesuai kemauan Bahasa JawaBerdasar opini oleh J. J. Ras, seorang profesor bahasa dan sastra Jawa di Kampus Leiden, aksen-dialek bahasa Jawa bisa dikelompokkan berdasar persebarannya jadi tiga, yakniAksen-dialek barat Banyumas-Bagelen, Indramayu-Cirebon, Tegal-Brebes-Pekalongan, BantenAksen-dialek tengah Surakarta-Yogyakarta, Madiun-Kediri-Blitar, Semarang-Demak-Kudus-Jepara, Blora-Rembang-PatiAksen-dialek timur Surabaya-Malang-Pasurusan, BanyuwangiJenjang Bahasa JawaBerdasar jenjangnya dari kasar ke halus, bahasa Jawa bisa dibagi jadi 3 tipe, yakniNgoko dipakai untuk pembicaraan setiap hari antara rekan atau orang dengan status semakin tinggi dengan status lebih rendah, misalkan dari orangtua ke bahasa jawa yang tidak begitu kasar atau lembut. Biasanya dipakai untuk bicara ke orang yang belum kita dipakai untuk pembicaraan di antara orang dengan status lebih rendah dengan status semakin tinggi, misalkan dari anak muda ke orangtua. Umumnya dipakai dalam aktivitas pada acara seperti pidato. Ke-3 bahasa Jawa di atas bisa dipisah kembali jadi beberapa seperti bahasa ngoko yang dapat dipisah kembali jadi ngoko polos dan ngoko andhap. Bahasa madya dapat dipisah kembali jadi madya ngoko, madya krama, dan madyantara, dan bahasa krama dapat dipisah kembali jadi krama polos dan krama alus/krama Bahasa Ke Jawa IndramayuBerikut translate bahasa Indonesia ke bahasa jawa indramayu jawa, krama inggil, Indonesia.Cangkem tutuk/lesan mulutCatur ngendika dialog, bicaraCekel ngasta pegangCeleng andhapan babiCengel/ jitok griwa leher belakangCepet enggal segeraCewok cawik cebokCilik alit kecilCindek pendek pendekCoba cobi cobaCrita crios ceritaCukur paras cukurCungur irung hidungDada jaja dadaDadi dados jadiDagan sadean jualanDalan marga jalanDamar pandam lampuDandan dandos berhiasDeleng ningal/ mirsani melihatDemen tresna cintaDengkul jengku lututDesa dusun desaDeweke panjenenganipun dia, iaDhemenan emenan kesenanganDi dipun diDina dinten hariDiupahi dipunsukani diberiDlamakan samparan telapak kakiDodok linggih dudukDolan dolan mainDom jarum jarumDoyan purun/ kersa sukaDriji racikan jariDudu sanes bukanDulangi ndahari suapiDurung dereng belumDuwe gadah punyaDuwit yatra duwitDuwur inggil tinggiEling emut/ enget ingatElos mangga silahkanEmbah eyang nenekEmbuh kirangan/ wikan tidak tahuEmbun-embunan pasundulan embunEmet mendet mengambilEmong mboten tidak mauEnak eca enakEndas sirah, mastaka kepalaEndep endap pendekEndhem mendhem mabukEndi pundi manaEndog tigan telurEnom enem, timur mudaEnom enem,timur mudaEnteni entosi menungguEntok telas habisEntut sarip kentutEnya mangga silahkan ambilEnya niki/puniki iniEsuk enjing pagiEtung etang berhitungEwuh pakewuh pakewed rasa terima kasihFaedah gina manfaatFakta keleresan kenyataanFalah mimpang kemenanganFana risau rusak, binasaFase indhak tahapFasih trawaca lancarFulus yatra uangSemoga informasi tentang artikel translate bahasa jawa Indramayu di atas, sobat asumsi dapat memahaminya dengan cepat.
Indramayu - Kabupaten Indramayu yang berada di bagian utara Jawa Barat mayoritas masyarakatnya berkomunikasi dengan memakai bahasa Jawa dialek Indramayu. Beberapa di antaranya memakai bahasa Sunda. Bahkan, mereka bertutur dengan bahasa campuran Jawa dan 69 misalnya, warga Desa Lelea, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu, di tengah aktivita-nya mempersiapkan peralatan tradis mengaku, sejak kecil sudah menggunakan bahasa seiring bertambahnya usia, Asda yang tinggal di desa yang dikelilingi oleh warga desa lain yang memakai bahasa Jawa Indramayu, ia pun bisa menuturkan bahasa Jawa. "Ya begini memakai bahasa Sunda, dari dulu ngomong nya begini," kata Asda saat ditemui detikJabar di Balai Desa Lelea belum lama menjelaskan bahwa dulu penuturan bahasa Sunda khas Lelea atau Sunda Lea masih cukup kental. Namun, saat ini bahasa tersebut sudah kata Asda, komunikasi nya dengan sanak saudara di rumah memakai bahasa yang beragam dari Jawa Indramayu hingga Sunda. "Ya nyambung karena sama-sama ngerti," kata Asda sambil bahasa Sunda Lea oleh masyarakat desa pun diakui oleh Raidi, Kepala Desa Kuwu setempat. Sejak sekitar abad 16 warga di Lelea sudah memakai bahasa penuturan bahasa Sunda yang otentik dan unik ini sudah digunakan oleh nenek moyang dulu. Dan bahasa itu lazim digunakan masyarakat hingga saat ini sebagai bahasa komunikasi sehari-hari."Kalau menurut jeh yang tercatat di pemerintahan kami itu abad 16, yang pertama duduki jabatan Kuwu ya Buyut Cangga Werngi. Entah itu apanya Ki Buyut tapol yang selain sudah ada Bahasa Sunda juga yang menggagas pesta adat Ngarot," kata Raidi, bahwa bahasa Sunda Lea ini cenderung dikenal bahasa Sunda kasar. Namun, kata-kata yang dituturkan lebih kepada bahasa buhun atau Lea memang berbeda dengan Bahasa Sunda Priangan yang lebih sempurna dan memiliki tingkatan atau tata krama. Sementara bahasa Sunda Lea cenderung sama rata."Konon ya, boleh dikatakan Sunda kasar tetapi menurut kita menggunakan Sunda Lea adalah hal yang biasa kecuali dengan Priangan iya, karena Priangan sudah disempurnakan bahasa dengan seumuran seperti apa, dengan lebih tua seperti apa," mencontohkan, sebuah kata makan biasanya diartikan dengan bahasa Sunda Priangannya Neda, Dahar, Tuang dan lainnya. Tapi dalam Sunda Lea, makan itu disebutkan dengan satu kata yaitu nyatu."Contoh makan, kalau di Priangan ada beda-beda nah di kita rata aja. Dak nyatu? Nggeus, nggeus nyatu. Nyatu jeung naon? Jeung eto. Nah kalau biasanya kan nyaeta di kita nyaeto," kata Raidi sedikit mencontohkan pemakaian bahasa Sunda Lea kepada di Kecamatan Lelea ini, bahasa Sunda bukan hanya dituturkan warga desa Lelea melainkan juga dituturkan oleh sebagian warga di desa Tamansari yang merupakan desa pemekaran. mso/mso
Contoh kalimat dari bahasa indramayu1. Ira arep lunga mendi? Ira mau pergi kemana?2. Kita arep lunga ning Surabaya. Melu tah? Kita mau pergi ke Surabaya, ikut gak?3. Ngapai Jeh ning Surabaya kuh? Mau apa pergi ke Surabaya?4. kula lan sampean maos teng perpustakaan. Saya dan kamu membaca di Bagas niti pit teng sekolah. Bagas naik sepeda ke sekolahPembahasanOrang indramayu ketika melakukan percakapan dalam sehari-hari kita biasanya menggunakan dialek indramayu yaitu bahasa ngoko, kasar baik itu dirumah, disekolah, dikantor dll. Disamping itu pula kita juga mengenal bahasa bebasan yang artinya yaitu bahasa yang halus bisa juga disebut dengan bahasa kromo / pada kenyataannya bahasa Indramayu tersebut hampir sama dengan bahasa Cirebon yaitu dialek Cirebon dan logatnya tersebut juga hampir sedikit untuk bahasa yang halus atau lemes atau umum yang disebutkan bahasa bebasan atau bahasa kromo atau bahasa krama seperti nya tidak ada ketidaksamaan hanya karena tertaut pada konsonan huruf A yang perlu ditukar dengan konsonan huruf O yang memakai bahasa kromo lebih lanjutMateri penjelasan tentang bahasa indramayu pada penjelasan tentang contoh bahasa Indramayu pada JawabanKelas SD/SMPMapel Bahasa DaerahBab -Kode -AyoBelajar
Mengenal dan belajar bahasa Jawa merupakan dasar untuk mempermudah dalam berkomunikasi dengan masyarakat Jawa yang kita temui di lingkungan sekitar. Dengan mempelajarinya, tentu akan lebih mengerti ketika mendengar seseorang berbicara dengan menggunakan bahasa istilah tersebut sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu, mari belajar 12 kosakata bahasa Jawa krama di bawah ini, yuk disimak!1. Ngendikailustrasi berbicara ngendika dalam bahasa Indonesia artinya berbicara, sedangkan bahasa Jawa ngoko adalah omong. Jadi, gunakan kata ngendika saat berbicara dengan orang yang lebih Maosilustrasi membaca Du PreezMaos adalah membaca, istilah ini merupakan pilihan yang halus dan sopan. Dalam tingkatan kasarnya yakni Mirengakenilustrasi mendengarkan guru Katerina HolmesArti kata mirengaken adalah mendengarkan, sedangkan bahasa Jawa Ngoko dari mirengaken yakni Nyeratilustrasi menulis SummerDalam bahasa Jawa ngoko menulis berarti nulis, sedangkan bahasa halusnya adalah Ngersaakenilustrasi memilih buah ShvetsNgersaaken merupakan bahasa krama mau sebagai permintaan atau menginginkan, konteksnya seperti dalam kalimat, "Bapak ngersaaken punapa?". Artinya menanyakan keinginan sang Ningaliilustrasi melihat BALLANDMelihat dalam bahasa Jawa Krama adalah ningali, kalau untuk bahasa Ngokonya yakni ndelok atau ndeleng. Baca Juga 6 Nama Anggota Tubuh Bagian Bawah dalam Bahasa Jawa Krama Inggil 7. Réménilustrasi senang marsIstilah tresna itu berarti cinta, kalau rémén dalam bahasa Krama adalah suka atau Penggalihilustrasi berpikir MonsteraIstilah berpikir atau pikiran dalam bahasa Jawa Krama adalah penggalih, sedangkan bahasa ngokonya adalah Nimbaliilustrasi memanggil Allan MasNimbali merupakan bahasa Krama dari memanggil, lalu bahasa Jawa kasarnya adalah Nyukaniilustrasi memberi LimNyukani adalah memberi, kalau ingin menggunakan kata yang lebih halus bisa memakai istilah nyaosi atau maringi. Sedangkan bahasa ngoko dari memberi adalah Nderekilustrasi mengikuti ClarkeMengikuti dalam bahasa Jawa adalah melu, kalau bahasa Krama sendiri merupakan tumut. Kalau kamu ingin menggunakan kata yang lebih sopan lagi bisa mengucapkan Ngastailustrasi membawa barang SummerBahasa karma dari membawa adalah ngasta, sedangkan bahasa ngokonya adalah gawa atau Jawa Krama yang selalu digunakan dalam kehidupan sehari-hari, berbeda tingkatan dengan bahasa Jawa yang biasa kamu pakai kepada temanmu. Maka, hati-hati saat berbicara kepada orang tua atau lebih tua, pilih dan gunakan kata yang lebih halus, ya. Baca Juga 7 Kata Kerja dalam Bahasa Jawa Krama Inggil, Ampun Kelentu Nggih! IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
bahasa krama indramayu sehari hari